Selasa, 05 Juni 2012

Kerusakan Tanah


Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama selain air yang dapat diperbarui. Akan tetapi, tanah sangat mudah mengalami kerusakan atau degradasi.
Sifat tanah yang dinamis selalu mengalami perubahan-perubahan, baik segi fisik, kimia, maupun biologinya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi terutama karena pengaruh berbagai unsur iklim. Namun, ada pula perubahan tanah yang terjadi karena tindakan manusia.
Kerusakan tubuh tanah akibat berlangsungnya perubahan-perubahan yang berlebihan hingga melenyapkan lapisan tertentu dikenal dengan istilah erosi.
Selain erosi, kerusakan tanah antara lain meliputi berikut ini.
1)      Hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran.
2)      Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinasi).
3)      Terkumpulnya atau terungkapnya unsur atau senyawa yang menjadi racun bagi tanaman.
4)      Penjenuhan tanah oleh air (water logging).
EROSI TANAH
        Erosi tanah adalah proses pengikisan lapisan tanah oleh tenaga air. Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi mengakibatkan hilangnya lapisan tanah paling atas yang banyak mengandung unsur hara organik dan mineral, tetapi sangat tipis. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke tempat-tempat yang lebih rendah. Erosi tanah oleh tenaga air terdiri atas empat jenis, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, dan erosi parit.
a.   Erosi Percik (Splash Erosion)
Erosi percik adalah proses pengikisan tanah yang terjadi akibat adanya percikan air hujan. Percikan tersebut menyebabkan partikel-partikel tanah menjadi hancur dan kemudian diendapkan di tempat lain.
b.   Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar adalah proses pengikisan lapisan tanah paling atas dan tipis sehingga ketebalan tanahnya berkurang. Ciri erosi lembar antara lain sebagai berikut.
1)      Air yang mengalir dipermukaan tanah berwarna keruh (kuning kecokelatan) karena banyak mengandung partikel tanah.
2)      Warna tanah disekitar wilayah tersebut menjadi lebih pucat (terang).
3)      Terdapat bercak-bercak dipermukaan tanah.
4)      Kesuburan tanah berkurang karena banyak unsur hara yang hilang.
c.    Erosi Alur (Rill Erosion)
Jika proses erosi lembar terus berlangsung, pengikisan tanah pada saat air mengalir mengakibatkan terjadinya alur-alur yang searah dengan kemiringan lereng daerah tersebut. Ciri-ciri terjadinya erosi alur antara lain pengikisan membentuk alur-alur yang amat jelas dengan bentuk yang relatif lurus di daerah-daerah berlereng dan berkelok.
d.   Erosi Parit (Gully Erosion)
Proses erosi parit sama dengan erosi alur, namun saluran-saluran yang terbentuk pada erosi parit lebih dalam. Erosi parit umumnya terjadi di daerah-daerah berlereng terjal. Ciri-ciri erosi parit antara lain lereng-lereng yang tererosi membentuk parit-parit yang dalam dengan penampang seperti huruf V atau U.

            Secara umum factor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan campur tangan manusia.

a.   Iklim
Faktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan. Tenaga yang dimiliki oleh butir-butir hujan mengikis permukaan tanah, kemudian dihanyutkan melalui aliran permukaan. Tingkat erosi tanah yang dihasilkan bergantung pada jumlah dan intensitas curah hujan.
b.   Tanah
Faktor tanah yang mempengaruhi erosi adalah sebagai berikut.
1)      Tekstur tanah, yaitu perbandingan antara jenis liat, lempung, dan pasir.
2)      Struktur tanah, yaitu susunan butir-butir tanah yang terdiri dari liat, lempung, dan pasir.
3)      Infiltrasi, yaitu proses masuknya atau meresapnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah secara vertical.
4)      Kandungan bahan organik, yaitu banyaknya bahan organik dan humus sehingga menentukan struktur tanah dan daya tahan air tanah.
c.    Topografi
Topografi adalah bentuk kemiringan dan panjang lereng yang dapat menentukan laju aliran air di permukaan. Pada lahan datar percikan air melemparkan partikel tanah ke segala arah, sedangkan pada lahan miring partikel tanah banyak yang terlempar kea rah bawah sesuai dengan kemiringan lereng.
d.   Vegetasi
Vegetasi penutup lahan antara lain berfungsi menahan jatuhnya air hujan langsung ke tanah dan menahan kecepatan aliran permukaan.
e.   Campur Tangan Manusia
Kegiatan manusia yang kurang bijaksana dalam mengelola hutan dan mengelola lahan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan, terutama terjadinya erosi. Penebangan hutan secara liar merupakan contoh yang sangat umum hingga saat ini.

PENGARUH EROSI TERHADAP KESUBURAN TANAH
     Erosi tanah dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Ciri-ciri penurunan tingkat kesuburan tanah antara lain terjadinya penghanyutan partikel tanah, perubahan struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi, perubahan profil tanah, dan lenyapnya unsur hara.

a.   Penghanyutan Partikel Tanah
Partikel-partikel tanah dapat hanyut pada tanah yang miring. Partikel-partikel tanah tersebut diendapkan di lereng bagian bawah dan terpisah menurut ukurannya, yaitu debu, liat, dan pasir. Ketiga partikel tersebut diendapkan jauh dari tempatnya terlepas, sedangkan partikel yang ukurannya besar mengendap tidak jauh dari tempatnya terlepas.
b.   Perubahan Struktur Tanah
Terjadinya erosi tidak hanya menghanyutkan partikel tanah, tetapi juga menghanyutkan bahan organik dan koloid tanah. Bahan organik meningkatkan kegiatan biota tanah sehingga terbentuk struktur remah, sedangkan koloid tanah sangat penting sebagai perekat partikel-partikel tanah sehingga memperkokoh stabilitas struktur tanah. Oleh karena itu, erosi mengakibatkan terbentuknya struktur tanah yang jelek.
c.    Penurunan Kapasitas Infiltrasi
Erosi dapat mengakibatkan rusaknya pori-pori tanah sehingga juga berpengaruh terhadap laju infiltrasinya. Laju infiltrasi yang menurun mengakibatkan laju aliran permukaan menjadi lebih lancer.
d.   Perubahan Profil Tanah
Erosi yang terjadi pada tanah berlereng banyak menghanyutkan partikel-partikel tanah dari lereng bagian atas. Partikel-partikel yang hanyut tersebut kemudian mengendap di kaki lereng dan secara terus-menerus akan tertimbun oleh partikel-partikel yang lain. Profil endapan yang dihasilkan oleh erosi tersebut tentu saja terbalik dengan profil tanah sebelum mengalami erosi.
e.   Lenyapnya Unsur Hara
Erosi tanah dapat menghanyutkan sejumlah unsure hara, baik terbawa dalam aliran permukaan maupun hanyut bersamaan dengan massa tanah yang tererosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar