Tanah merupakan salah
satu sumber daya alam utama selain air yang dapat diperbarui. Akan tetapi,
tanah sangat mudah mengalami kerusakan atau degradasi.
Sifat tanah yang dinamis
selalu mengalami perubahan-perubahan, baik segi fisik, kimia, maupun
biologinya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi terutama karena pengaruh
berbagai unsur iklim. Namun, ada pula perubahan tanah yang terjadi karena
tindakan manusia.
Kerusakan tubuh tanah
akibat berlangsungnya perubahan-perubahan yang berlebihan hingga melenyapkan
lapisan tertentu dikenal dengan istilah erosi.
Selain erosi, kerusakan tanah antara
lain meliputi berikut ini.
1) Hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah
perakaran.
2) Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinasi).
3) Terkumpulnya atau terungkapnya unsur atau senyawa
yang menjadi racun bagi tanaman.
4) Penjenuhan tanah oleh air (water logging).
EROSI TANAH
EROSI TANAH
Erosi tanah adalah proses pengikisan lapisan tanah
oleh tenaga air. Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang
tidak memiliki vegetasi sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi mengakibatkan
hilangnya lapisan tanah paling atas yang banyak mengandung unsur hara organik
dan mineral, tetapi sangat tipis. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan
bongkah-bongkah batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga
pengangkut, kemudian pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya
pengendapan butir-butir batuan ke tempat-tempat yang lebih rendah. Erosi tanah
oleh tenaga air terdiri atas empat jenis, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, dan erosi parit.
a.
Erosi Percik (Splash Erosion)
Erosi percik adalah proses pengikisan tanah yang terjadi akibat adanya
percikan air hujan. Percikan tersebut menyebabkan partikel-partikel tanah
menjadi hancur dan kemudian diendapkan di tempat lain.
b.
Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar adalah
proses pengikisan lapisan tanah paling atas dan tipis sehingga ketebalan
tanahnya berkurang. Ciri erosi lembar antara lain sebagai berikut.
1) Air yang mengalir dipermukaan tanah berwarna keruh
(kuning kecokelatan) karena banyak mengandung partikel tanah.
2) Warna tanah disekitar wilayah tersebut menjadi lebih
pucat (terang).
3) Terdapat bercak-bercak dipermukaan tanah.
4) Kesuburan tanah berkurang karena banyak unsur hara
yang hilang.
c.
Erosi Alur (Rill Erosion)
Jika proses erosi lembar terus berlangsung, pengikisan tanah pada saat
air mengalir mengakibatkan terjadinya alur-alur yang searah dengan kemiringan
lereng daerah tersebut. Ciri-ciri terjadinya erosi alur antara lain pengikisan
membentuk alur-alur yang amat jelas dengan bentuk yang relatif lurus di
daerah-daerah berlereng dan berkelok.
d.
Erosi Parit (Gully Erosion)
Proses erosi parit sama
dengan erosi alur, namun saluran-saluran yang terbentuk pada erosi parit lebih
dalam. Erosi parit umumnya terjadi di daerah-daerah berlereng terjal. Ciri-ciri
erosi parit antara lain lereng-lereng yang tererosi membentuk parit-parit yang
dalam dengan penampang seperti huruf V atau U.
Secara
umum factor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah iklim, tanah, topografi,
vegetasi, dan campur tangan manusia.
a.
Iklim
Faktor iklim yang besar
pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan. Tenaga yang dimiliki oleh
butir-butir hujan mengikis permukaan tanah, kemudian dihanyutkan melalui aliran
permukaan. Tingkat erosi tanah yang dihasilkan bergantung pada jumlah dan
intensitas curah hujan.
b.
Tanah
Faktor tanah yang
mempengaruhi erosi adalah sebagai berikut.
1) Tekstur tanah, yaitu perbandingan antara jenis liat,
lempung, dan pasir.
2) Struktur tanah, yaitu susunan butir-butir tanah yang
terdiri dari liat, lempung, dan pasir.
3) Infiltrasi, yaitu proses masuknya atau meresapnya air
ke dalam tanah melalui permukaan tanah secara vertical.
4) Kandungan bahan organik, yaitu banyaknya bahan
organik dan humus sehingga menentukan struktur tanah dan daya tahan air tanah.
c.
Topografi
Topografi adalah bentuk
kemiringan dan panjang lereng yang dapat menentukan laju aliran air di
permukaan. Pada lahan datar percikan air melemparkan partikel tanah ke segala
arah, sedangkan pada lahan miring partikel tanah banyak yang terlempar kea rah
bawah sesuai dengan kemiringan lereng.
d.
Vegetasi
Vegetasi penutup lahan
antara lain berfungsi menahan jatuhnya air hujan langsung ke tanah dan menahan
kecepatan aliran permukaan.
e.
Campur Tangan Manusia
Kegiatan manusia yang kurang bijaksana dalam mengelola hutan dan
mengelola lahan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan, terutama terjadinya
erosi. Penebangan hutan secara liar merupakan contoh yang sangat umum hingga
saat ini.
PENGARUH EROSI TERHADAP
KESUBURAN TANAH
Erosi tanah dapat mengakibatkan
menurunnya tingkat kesuburan tanah. Ciri-ciri penurunan tingkat kesuburan tanah
antara lain terjadinya penghanyutan partikel tanah, perubahan struktur tanah,
penurunan kapasitas infiltrasi, perubahan profil tanah, dan lenyapnya unsur
hara.
a. Penghanyutan
Partikel Tanah
Partikel-partikel
tanah dapat hanyut pada tanah yang miring. Partikel-partikel tanah tersebut
diendapkan di lereng bagian bawah dan terpisah menurut ukurannya, yaitu debu,
liat, dan pasir. Ketiga partikel tersebut diendapkan jauh dari tempatnya
terlepas, sedangkan partikel yang ukurannya besar mengendap tidak jauh dari
tempatnya terlepas.
b. Perubahan
Struktur Tanah
Terjadinya erosi tidak hanya menghanyutkan partikel
tanah, tetapi juga menghanyutkan bahan organik dan koloid tanah. Bahan organik
meningkatkan kegiatan biota tanah sehingga terbentuk struktur remah, sedangkan
koloid tanah sangat penting sebagai perekat partikel-partikel tanah sehingga
memperkokoh stabilitas struktur tanah. Oleh karena itu, erosi mengakibatkan
terbentuknya struktur tanah yang jelek.
c. Penurunan
Kapasitas Infiltrasi
Erosi dapat mengakibatkan rusaknya pori-pori tanah
sehingga juga berpengaruh terhadap laju infiltrasinya. Laju infiltrasi yang
menurun mengakibatkan laju aliran permukaan menjadi lebih lancer.
d. Perubahan
Profil Tanah
Erosi yang
terjadi pada tanah berlereng banyak menghanyutkan partikel-partikel tanah dari
lereng bagian atas. Partikel-partikel yang hanyut tersebut kemudian mengendap
di kaki lereng dan secara terus-menerus akan tertimbun oleh partikel-partikel
yang lain. Profil endapan yang dihasilkan oleh erosi tersebut tentu saja
terbalik dengan profil tanah sebelum mengalami erosi.
e. Lenyapnya Unsur
Hara
Erosi tanah dapat menghanyutkan sejumlah unsure hara,
baik terbawa dalam aliran permukaan maupun hanyut bersamaan dengan massa tanah
yang tererosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar